Lama saya berfikir sambil tangan saya sibuk memegangi mouse, berputar-putar mencari sesuatu yang bisa dijadikan pembuka bagi sebuah inspirasi, folder demi folder, file demi file..., namun blank! Saya tidak menemukan sesuatu apapun yang bisa saya terima. Bahkan sampai saya menulis kata terakhir saat ini saya masih belum menemukan apapun sebagai modal. Otak saya masih bekerja, hati saya masih merasakan dan naluri saya masih hidup.
Beberapa detik ini baru saya merasa malu sebagai seorang penulis, malu karena sadar bahwa saya begitu sulit mendapatkan sebuah ide, mungkin baru kali ini tapi benar-benar terasa sangat memalukan, malu pada diri saya sendiri, malu pada sebuah kredibiltas yang saya sendiri belum tahu penulis bagaimanakah saya ini.
Menarik nafas, menggeser pantat, menggaruk kulit yang gatal dan menoleh ke kanan dan ke kiri tapi...tetap saja tak ada apa-apa. Mulailah memandangi objek-objek di sekitar saya, ada monitor komputer, CPU, fan CPU yang menyala berwarna-warni cahayanya, power suplai, keyboard hitam yang huruf abjad nya tak lagi jelas terlihat, mouse yang kusam dan berminyak, modem yang kerlap-kerlip nyalanya.....
Habis....
Apalagi yang harus saya lakukan?
Apakah ini suatu puncak frustasi? Tapi bukankah aku baru memulai?
.......................................................................................................................................
Perlahan saya mulai memikirkan, merasakan..., "bertapa berharganya sebuah ide", terutama di saat-saat seseorang membutuhkannya. Namun mengapa begitu mudah pula orang meremehkan sebuah ide? Berapa banyak ide-ide berharga yang berceceran di sekitar kita? Berapa banyak ide-ide emas yang terasing dan tak bisa terekspos? berapa banyak ide-ide yang telah sukses merubah suatu keadaan menjadi lebih baik namun begitu saja terlupakan dan seakan hilang?
Saya jadi merenung memahami betapa berharganya suatu ide, dan saya sendiri sering merasakan ketika ide-ide saya tidak dihargai oleh orang lain, itu sudah lumrah buat saya.
Kali ini saya belum ingin menyimpulkan, hanya sekedar mengklasifikasi 2 persoalan pokok dari permasalahan saya saat ini.
Dan saya telah menemukan dua hal penting yaitu:
Dari point yang pertama saya menarik garis lurus berbanding dengan kalimatnya bahwa meskipun ide sangat berharga namun tidak ada yang tahu berapa harganya dan kapan kita memberi harga.
Dan dari point yang kedua sekali lagi saya menarik garis lurus yang masih berbanding lurus dengan point tersebut bahwa meskipun seseorang tidak membutuhkan sebuah ide namun tidak ada yang tahu sampai kapan dia tidak membutuhkannya, karena bisa saja dia merasa tidak membutuhkan namun ternyata dia sangat membutuhkan.
Maka di akhir tulisan ini saya ini menyimpulkan bahwa dari 2 point di atas beserta perbandingan lurusnya, maka saya katakan bahwa "ide sangatlah berharga meskipun seseorang merasa tidak membutuhkannya". Maka sebagai penutup tulisan ini saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepada pembaca;
IDE, SUDAHKAH KITA MENGHARGAINYA?
Beberapa detik ini baru saya merasa malu sebagai seorang penulis, malu karena sadar bahwa saya begitu sulit mendapatkan sebuah ide, mungkin baru kali ini tapi benar-benar terasa sangat memalukan, malu pada diri saya sendiri, malu pada sebuah kredibiltas yang saya sendiri belum tahu penulis bagaimanakah saya ini.
Menarik nafas, menggeser pantat, menggaruk kulit yang gatal dan menoleh ke kanan dan ke kiri tapi...tetap saja tak ada apa-apa. Mulailah memandangi objek-objek di sekitar saya, ada monitor komputer, CPU, fan CPU yang menyala berwarna-warni cahayanya, power suplai, keyboard hitam yang huruf abjad nya tak lagi jelas terlihat, mouse yang kusam dan berminyak, modem yang kerlap-kerlip nyalanya.....
Habis....
Apalagi yang harus saya lakukan?
Apakah ini suatu puncak frustasi? Tapi bukankah aku baru memulai?
.......................................................................................................................................
Perlahan saya mulai memikirkan, merasakan..., "bertapa berharganya sebuah ide", terutama di saat-saat seseorang membutuhkannya. Namun mengapa begitu mudah pula orang meremehkan sebuah ide? Berapa banyak ide-ide berharga yang berceceran di sekitar kita? Berapa banyak ide-ide emas yang terasing dan tak bisa terekspos? berapa banyak ide-ide yang telah sukses merubah suatu keadaan menjadi lebih baik namun begitu saja terlupakan dan seakan hilang?
Saya jadi merenung memahami betapa berharganya suatu ide, dan saya sendiri sering merasakan ketika ide-ide saya tidak dihargai oleh orang lain, itu sudah lumrah buat saya.
Kali ini saya belum ingin menyimpulkan, hanya sekedar mengklasifikasi 2 persoalan pokok dari permasalahan saya saat ini.
Dan saya telah menemukan dua hal penting yaitu:
- Ide sangatlah berharga ketika seseorang membutuhkannya.
- Ide sangatlah tidak berharga ketika seseorang tidak membutuhkannya.
Dari point yang pertama saya menarik garis lurus berbanding dengan kalimatnya bahwa meskipun ide sangat berharga namun tidak ada yang tahu berapa harganya dan kapan kita memberi harga.
Dan dari point yang kedua sekali lagi saya menarik garis lurus yang masih berbanding lurus dengan point tersebut bahwa meskipun seseorang tidak membutuhkan sebuah ide namun tidak ada yang tahu sampai kapan dia tidak membutuhkannya, karena bisa saja dia merasa tidak membutuhkan namun ternyata dia sangat membutuhkan.
Maka di akhir tulisan ini saya ini menyimpulkan bahwa dari 2 point di atas beserta perbandingan lurusnya, maka saya katakan bahwa "ide sangatlah berharga meskipun seseorang merasa tidak membutuhkannya". Maka sebagai penutup tulisan ini saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepada pembaca;
IDE, SUDAHKAH KITA MENGHARGAINYA?